Nama : Ratna Sari Dewi
Kelas : 2KA12
NPM : 10109903
PILIH SPONSORI BOLA KETIMBANG SUMBANG KORBAN BENCANA
Ika ada Negara yang dihantam bencana dan musibah tanpa jeda, itulah Indonesia. Tak tahulah, ini sebagai peringatan atau kutukan Tuhan, atau karena manusia penguninya yang tak pandai mengelola alam dengan benar. Banjir, gempa bumi tanah longsor, gunung meletus bahkan tsunami, selalu hadir susul menyusul. Maka Ebit G Ade pun bernyanyi: ” Mungkin Tuhan Mulai bosan melihat tingkah kita,,,,,,ho ho ho….”
Kita punya Kementrian Lingkungan Hidup, dengan ahli-ahli yang sampai gundul kepalanya, tapi penggundulan hutan terus terjadi. Tapi, paling celaka, ketika musibah itu tiba, bala bantuan tidaj sigap dating membantu.
Jika ada bantuan paling cepat, itu paling hanya dari partai-partai ketika menjelang pemilu. Di luar musim kampanye jarang partai nongol batang hidungnya dalam musibah bencana alam. Mereka secara lahiriah membantu, tapi sesungguhnya hanya sekedar cari simpati untuk meraih kursi. Pihak pemerintah juga selalu terkesan lamban menangani. Bahkan, bukan sekedar amban, tapi dananya juga pas-pasan. Kata Hermawan Sulistyo, aktivis relawan penanganan bencaa ala, tanpa dana tanggap bencana dari pemda, bantuan dari luar susah masuk ke daaerah bencana. Jabar misalnya, alokasi APBD – nya lebih besar untuk olahraga ketimbang penanggulangan bencana.
“Pejabat pemda memang cenderung jor-joran untuk mensporsori kegiatan sepak bola daripada untuk menyumbang bencana alam,” kata Hermawan Sulistyo. Bukan ahanya bencana alam, terhadap kegiatan seni budaya pejabat pusat dan daerah juga melirik dengan sebelah mata. Tapi, jika untuk even-even olahraga, mereka berlomba-lomba membantu, termasuk bidang bola itu tadi. Padahal, dibantu sebesar apapun, sepak bola kita tidak pernah membanggakan prestasinya. Setiap berlangsung piala Dunia, kita hanya jadi penonton. Ironisnya, prestasi PSSI begitu hancur, ketua umumnya tak pernah mau disuruh mundur.
0 komentar:
Posting Komentar